Penyangga Tiang Lemah, Kubah Masjid Takwa Muhammadiyah Padang Nyaris Ambruk
Oleh : Muhammad Subhan | 15-Jan-2007, 05:36:17 WIB

Oleh: Muhammad Subhan, Padang

PADANG: Musibah yang tak diduga menimpa masjid Takwa Muhammadiyah Padang. Kubah yang baru dibangun pada puncak bagian tengah mesjid, Sabtu (13/1), sekitar pukul 15.00 WIB, miring dan nyaris ambruk. Pasalnya, dinding penyangga rangka kubah tidak cukup kuat menahan kubah yang berbobot 20 ton lebih itu.

Peristiwa naas tersebut sempat mengagetkan puluhan jemaah Masjid Takwa Muhammadiyah yang akan melaksanakan ibadah salat Ashar. Suara retakan dinding penyangga tiang serta keadaan kubah yang spontan miring, menimbulkan was-was pada jemaah. "Kami mendengar ada suara retakan dinding penyangga tiang di bagian sebelah utara. Jelas saja kami sangat kaget soalnya kubah yang besar ini tiba-tiba miring dan akan ambruk," ujar beberapa orang jemaah.Miringnya kubah Masjid Takwa Muhammadiyah itu mengingatkan jemaah pada peristiwa tahun 1970 an silam, di mana kubah masjid runtuh namun tidak menimbulkan korban jiwa.
  Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar, Drs. H. RB Khatib Pahlawan Kayo mengatakan, kejadian itu murni musibah dan di luar dugaan sebelumnya.

"Kejadian naas ini merupakan musibah. Penyebabnya belum dapat dipastikan. Untuk sementara waktu kita akan melakukan tindakan pengamanan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memberi garis batas polisi," ujarnya Ketua Pengurus Mesjid Taqwa Muhammadiyah Ansharuddin Kasim menyikapi kejadian itu mengatakan, segala aktivitas mesjid untuk sementara waktu terpaksa dihentikan. "Ini inisiatif pengurus agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat kondisi kubah yang menggantung setiap saat bisa ambruk dan merusak insfrastruktur masjid yang lainnya," katanya.

Pihak pengawas lapangan yang bertanggung jawab dalam pemasangan kubah ini, saat dihubungi pengurus masjid melalui telepon genggamnya sedang berada di Pulau Nias mengurus proyek lain.

"Namun ia sudah berjanji akan segera berangkat ke Padang," katanya. Menurut Ansharuddin, secara materi, pihaknya dalam hal ini tidak mengalami kerugian, karena pemasangan kubah ini masih dalam tanggung jawab pihak pemborong. Namun, kerugian akibat kejadian ini sangat besar dari segi pembinaan umat, karena segala kegiatan dan rutinitas masjid terhenti, terutama masalah pembinaan iman dan taqwa para jemaah. "Atas musibah ini kami menyampaikan permohon maaf kepada seluruh jemaah," katanya. Anggota Majelis Tarjih Muhammadiyah Sumbar Dr. H. Yaswirman, MA., di tempat terpisah kepada Haluan menyayangkan kejadian itu. Yaswirman menilai, selain musibah, kejadian tersebut karena kecerobohan pemborong yang melakukan pembangunan kubah.

"Dinding-dinding penyangga besi-besi penahan kubah memang sudah tua dan rapuh, sementara tiang penyangga di tengah kubah tidak ada. Ini kecerobohan pihak pemborong," katanya. Sementara itu, salah seorang tokoh ulama Sumbar Buya H. Masoed Abidin menyatakan keterkejutannya atas peristiwa tersebut. Melalui surat sms dari tanah suci beliau menyampaikan keprihatinannya. "Sudah dua kali musibah itu terjadi. Awalnya Pak Natsir diminta agar memberikan nama Takwa pada Masjid tersebut. Sekarang masjid itu harus benar-benar dijadikan untuk menjaga ketakwaan umat," ujarnya.

Kemarin malam, Gubernur Sumbar H. Gamawan Fauzi, Walikota Padang Drs. H. Fauzi Bahar, Ketua DPRD Sumbar H. Leonardi Harmaini dan unsur muspika lainnya turut berkunjung ke mesjid untuk melihat kejadian sebenarnya.

Pembangunan kubah senilai Rp 1 Miliar itu dimulai sejak bulan Juli 2006, dan direncanakan selesai bulan November 2006. Namun terkendala masalah cuaca yang beberapa bulan belakangan sering hujan. Sejumlah toko-toko di bawah masjid tersebut juga diminta sementara tutup oleh pengurus, dengan alasan demi mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dari musibah itu

Postingan populer dari blog ini

MASJID TAQWA MUHAMMADIYAH PERKUAT DIGITALISASI EKOSISTEM BERBASIS MASJID

Perpustakaan "Amanah"

At-Taqwa Mart