Pengertian Masjid



            Masjid berasal dari akar kata sajada-yasjudu yang berarti menyembah atau sujud” untuk “merendahkan dan memperhambakan diri dihadapan Allah SWT”. Oleh karena itu seluruh aktivitas yang dilaksanakan di masjid haruslah berorientasi pada zikrullah. Zikrullah yang dimaksud dalam arti yang seluas-luasnya untuk membangun karakter umat menjadi muslim yang kaffah.   Pendekatan diri kepada Allah dalam bentuk zikrullah itu diaplikasikan dalam segenap kreatifitas berfikir yang dinamis, sehingga tugas pokok dan fungsi manusia sebagai hamba Allah dan khalifah Nya dimuka bumi benar-benar teraktualisasikan secara efektif dan produktif. (Q.S-51:56 dan 2:30).
            Menurut Yusuf Qardhawi, masjid bisa digunakan sebagai tempat pelaksanaan berbagai kegiatan, seperti menghafal Al-Qur’an, lembaga amil zakat, lembaga penengah sengketa, lembaga solidaritas serta bantuan kemanusiaan dan lembaga-lembaga kursus bagi anak-anak muda dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.
            Masjid juga berfungsi sosial, tempat para penduduk bisa saling berjumpa, saling berkenalan satu sama lain, mendekatkan hati, berjabatan tangan, memperkuat ikatan persaudaraan, bisa saling bertanya tentang kondisi masing-masing, khususnya apabila salah seorang diantara mereka ada yang tidak mengikuti shalat berjama’ah. Apabila sakit ia dijenguk; jika ia sibuk diberitahukan; dan apabila ia lupa, bisa diingatkan. (2000:9)        
            Allah SWT mengingatkan dalam firman-Nya sebagai berikut: 
“Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa, sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih” (QS.9:108).
Pada masa Rasulullah SAW aplikasi memakmurkan masjid dalam rangka  zikrullah itu diwujudkan melalui berbagai fungsi masjid, antara lain:
1.      Tempat ibadah shalat fardhu.
2.      Tempat pertemuan rutin antara Rasulullah SAW dengan para sahabat.
3.      Tempat musyawarah memecahkan masalah umat.
4.      Tempat proses kegiatan belajar mengajar.
5.      Sebagai pusat informasi dan dokumentasi.
6.      Sebagai pusat latihan dan mengatur strategi perang.
7.      Sebagai pusat pelayanan kesehatan dan balai pengobatan.
8.      Sebagai pusat dan pengendalian gerak dakwah secara umum.
            Karena itu, usaha memaksimalkan pemberdayaan fungsi masjid, merupakan langkah konkrit yang sangat positif bagi pencitraan masjid sebagai baitullah dan tempat ibadah. Karena dari masjid yang penuh dengan berbagai aktivitas ibadah baik yang bersifat khusus (mahdhah) maupun umum (ghairu mahdhah/ibadah sosial)  akan berdampak sangat positif terhadap pembentukan karakter jama’ah menjadi pribadi-pribadi yang memiliki watak isiqamah dan qudwatun hasanah. Ibaratnya keterikatan antara umat dengan masjid seperti ikan dengan air. Ikan tak akan bisa bertahan hidup tanpa air, karenanya ikan selalu merasa senang, sejuk dan nyaman hidup dalam air. Artinya umat Islam akan kokoh dengan kekuatan moral dan materialnya bila terus nenerus  meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya dengan senantiasa memakmurkan masjid sebagai pusat pembinaan dan pengembangan jati dirinya. Justeru itu masjid harus diupayakan menjadi ruang yang sibuk dengan interaksi sesama jama’ah dalam situasi yang kondusif untuk beribadah dan pencerahan”.
            Karenanya, Rasulullah SAW mengingatkan agar kita terhindar dari fenomena yang bisa terjadi. Sebagaimana sabda beliau:
“Mereka saling bermegah-megahan dengan bangunan masjid yang besar, namun mereka hanya sedikit yang meramaikan masjid itu”.
            Oleh sebab  itu, seyogianyalah setiap masjid diurus secara profesional oleh orang-orang beriman yang punya komitmen moral untuk bekerja dengan semangat kreatifitas yang berdedikasi tinggi, sehingga kehadiran sebuah masjid di sebuah komunitas muslim benar-benar membawa perubahan yang mampu memberi solusi terhadap berbagai permasalahan umat. Tidak saja yang berkaitan dengan kehidupan ukhrawi yang harus dipersiapkan secara matang untuk kebahagiaan nanti di sana, tapi juga untuk memecahkan  berbagai permasalahan kehidupan duniawi  seperti; ekonomi, pendidikan, kesehatan, politik, sosial dan budaya yang semakin hari semakin menunjukkan  kompleksitas yang merisaukan. (Q.S: 28:77).

Postingan populer dari blog ini

Pengurus Masjid Taqwa Muhammadiyah membantu anak yatim

Perpustakaan "Amanah"

MASJID TAQWA MUHAMMADIYAH PERKUAT DIGITALISASI EKOSISTEM BERBASIS MASJID